Lensa Garuda – Musi Rawas Gubernur Sumsel dan Bupati Musi Rawas saat peresmian listrik di Desa Harapan Makmur Gubernur Sumsel dan Bupati Musi Rawas saat peresmian listrik di Desa Harapan Makmur
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru akhirnya menjawab keinginan masyarakat Desa Harapan Makmur Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas yang puluhan tahun belum teraliri listrik menjadi desa yang terang benderang.
Peresmian Penyaluran Tegangan Listrik ke desa Harapan Makmur tersebut diresmikan langsung oleh Gubernur Herman Deru besama dengan Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Mahmud dan Dandim 0406/Lubuklinggau Letkol Arm Anggeng Prastyo Sulistyono S.E dan General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumsel dan Jambi, Bambang Dwiyanto pada Rabu (30/3/2022).
“Jadi listrik ini sudah menjadi kebutuhan pokok. Saya ingin hadirnya listrik sukses secara paripurna agar ekonomi berjalan, proses belajar mengajar berjalan serta masyarakat bisa dapat informasi dengan baik,” tegasnya.
Lebih lanjut Herman Deru menambahkan dirinya terus berupaya mewujudkan target Sumsel 100 persen teraliri listrik. Bahwa dengan diresmikannya penyaluran listrik ke Desa Harapan Makmur tersebut, menjadikan rasio desa berlistrik di Sumsel naik dari 98, 64 persen menjadi 99,1 persen.
Karena lanjut dia keberadaan listrik jangan hanya dijadikan sebagai alat penerangan semata namun juga dimanfaatkan dalam mempermudah aktifitas, belajar mengajar dan pemenuhan kebutuhan ekonomi lainnya.
“Saya berharap listrik yang telah masuk desa ini menjadikan masyarakat lebih produktif dalam menjalankan usahanya. Kita jadikan listrik ini sebuah keberkahan untuk produktivitas,” imbuhnya.
Kepada Pemkab Musi Rawas, Herman Deru berharap agar desa-desa yang belum teraliri listrik secepatnya segera dipasang.
“Seperti disampaikan Bupati tadi masih ada dua desa yang belum teraliri listrik yaitu Desa Sindang Karya dan, Mukti Karya. Saya minta dua desa itu ditahun berikutnya sudah terpasang jaringan listrik,” tutup Herman Deru.
Sementara itu Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Mahmud dalam laporannya mengatakan peresmian penyaluran aliran listrik di desa Harapan Makmur yang dihadiri langsung oleh Gubernur Herman Deru merupakan momen yang sangat istimewa bagi warga setempat mengingat kawasan tersebut 30 tahun lebih belum menikmati energi listrik.
Karena letaknya berada di kawasan Hutan Tanam Industri (HTI) dengan panjang 24 Km jaringan kabel yang harus dipasang. Namun berkat kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Pemprov dan PLN akhirnya desa Harapan Makmur dapat teralir listrik.
“Kami atas nama Pemkab Musi Rawas dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Herman Deru karena dukungannya sehingga listrik di Desa Harapan Makmur ini apat terwujud,” ucapnya.
Di Kecamatan Lakitan lanjut Ratna, masih ada dua desa lagi yang belum teraliri listrik yakni Desa Sindang Karya dan Mukti Karya, karena itu dia tetap dukungan dari Pemprov dan PT PLN agar kedua desa ini juga segera dialiri jaringan listrik. Mengingat keberadaan listrik diyakininya akan mampu mempercepat semua aktvitas ekonomi masyarakat.
“Kami harap dua desa ini segera juga dialiri listrik,” ucapnya.
Dilain pihak, General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumsel dan Jambi, Bambang Dwiyanto mengatakan untuk pemasangan jaringan listrik di wilayah tersebut membutuhkan proses yang cukup panjang.
Namun berkat kolaborasi berbagai pihak antara lain Provinsi Sumsel , Kabupaten Musi Rawas, PT. PLN da PT. Hutan Persada sehingga listrik bisa masuk ke Desa Harapan Makmur.
“Mari kita gunakan listrik dengan bijak dan produktif,” katanya.
Menurutnya pembangunan listrik tidak lepas dari dukungan Pemprov Sumsel dalam membantu proses perizinan. Sebab listrik Desa Harapan Makmur ini melalui Hutan Tanaman Produktif milik PT Hutan Persada sehingga PLN dapat memasang tiang pancang kabel listrik.
“Dengan hadirnya listrik di Desa Harapan Makmur maka rasio desa berlistrik di Sumsel naik dari 98, 64 persen menjadi 99, 1 persen,” tutupnya.
Kades Harapan Makmur, Junaidi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada kepada Gubernur Sumsel dan PT PLN.
“Selama ini untuk penerangan kita bersama dengan masyarakat menggunakan genset. Selain harganya mahal penggunaannya juga terbatas. Beda dengan listrik dari PLN yang dapat kita gunakan setiap saat. Mudah-mudahan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, anak-anak sekolah dapat belajar dengan menggunakan penerangan listrik di malam hari,” katanya. (Pendim 0406/Lubuklinggau).